Sabtu, 22 Agustus 2015

Pentingnya Filtrasi pada Cerobong Asap Pabrik



Berbicara tentang permasalahan lingkungan hidup, kita tak bisa lepas dari membahas tentang polusi udara. Udara dibutuhkan oleh seluruh makhluk hidup. Udara merupakan unsur vital bagi kehidupan, karena setiap organisme memerlukan udara. Namun saat ini sudah banyak masyarakat yang melupakan pentingya udara bersih bagi kehidupan. Perkembangan industri yang sangat pesat menjadi fakktor utama penyebab polutan di udara.
Kita tahu bahwa dalam udara terkandung beranekaragam gas. Udara tersusun dari campuran berbagai macam gas dengan  persentase, yaitu 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% uap air dan karbon dioksida. Oksigen (O2) digunakan oleh manusia untuk bernapas, nitrogen (N2) digunakan tumbuhan untuk menyuburkan tanah, karbon dioksida (CO2) digunakan oleh tumbuhan untuk  bahan fotosintesis, dan lain sebagainya. Susunan yang tepat sesuai dengan persentasenya merupakan udara yang bersih sedangkan udara kotor yakni udara yang sudah terkontaminasi oleh polutan-polutan di alam, fenomena ini biasa disebut dengan polusi udara.
Asap pabrik merupakan salah satu penyumbang polutan penyebab polusi udara. Terdapat bahan-bahan kimia yang tekandung dalam asap pabrik. Kandungan asap pabrik suatu industri seperti gas karbondioksida (CO2), karbon monoksida (CO), Sulfur Oksida (SO) dan partikulat polutan lainnya menyebabkan degradasi lingkungan yang memicu terjadinya hujan asam, global warming dan penyakit bawaan udara seperti emfisema, bronkitis, bahkan kanker kulit apabila tidak dilakukan pengendalian pencemaran udara oleh asap pabrik dengan baik. Banyak di antara kita yang tidak menyadari akan dampak yang luar biasa ke depannnya apabila tidak segera dicegah dan ditangani.
Oleh sebab itu kita harus segera menanggulangi permasalahan lingkungan yang satu ini. Kebanyakan pabrik masih belum menggunakan alat filtrasi pada cerobong asap. Dalam hal ini, langkah penganggulangan yang dapat dilakukan adalah dengan memasang alat-alat pembersih gas buang pada pabrik tersebut. Pemilihan alat pembersih gas setiap pabrik berbeda-beda. Semakin canggih alat yang digunakan maka gas emisi yang tersaring semakin banyak, hal ini dapat dilakukan untuk mengurangi emisi ke atmosfer.
Pengendalian emisi dapat dilakukan dengan berbagai alat. Pemilihannya dapat dilakukan dengan pertimbangan efisiensi, sifat kimiawi pencemar, dan lainnya. Beberapa alat pengendali emisi antara lain sebagai berikut:
a. Filter udara, berguna untuk menyaring partikel yang ikut keluar dari cerobong agar tidak ikut terlepas ke udara sehingga hanya udara yang bersih yang keluar ke lingkungan.
b. Pengendap siklon, yaitu pengendap partikel yang ikut dalam emisi dengan memanfaatkan gaya sentrifugal dari partikel dengan cara partikel diembuskan ke dinding tabung siklon sehingga partikel yang berat akan mengendap.
c. Pengendap sistem gravitasi, yaitu ruang panjang yang dilalui partikel sehingga perlahan-lahan dimungkinkan terjadi pengendapan partikel ke bawah akibat gaya gravitasi.
d. Pengendap elektrostatika, berguna untuk mengendapkan partikel di bawah diameter 5 mikrometer dan paling efektif digunakan pengendap elektrostatik. Dengan alat ini, volume udara yang dibersihkan dapat dalam jumlah yang besar.
e. Filter basah, scrubber, atau wet collectors, berguna untuk mengendapkan pencemar nonpartikel. Scrubber dapat memisahkan udara bersih dari pencemar nonpartikel. Kerja alat ini adalah dengan menggunakan larutan penyerap. Pencemar nonpartikel dilewatkan dalam larutan penyerap sehingga larutan akan menyerap pencemar nonpartikel tersebut.

Selain itu, ada beberapa pencemar yang dikelola secara khusus, misalnya, sebagai berikut:

a. Pengendalian sulfur dioksida(SO2)
Pengendalian (SO2) dilakukan dengan mengurangi penggunaan bahan bakar bersulfur tinggi, seperti batu bara dengan bahan bakar yang lebih bersih untuk lingkungan.
b. Pengendalian oksida nitrogen (NO2)
Cara yang paling tepat untuk menghindari terjadinya pencemaran (NO2) adalah dengan menghindari penggunaan bahan bakar fosil.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar